Dwisatya,
Dwidarma, dan pengamalan Kode Kehormatan Pramuka Siaga. Dwisatya dan Dwidarma
adalah inti dari Kode Kehormatan Pramuka Siaga. Keduanya menjadi pedoman
bagi setiap Pramuka
Siaga untuk
digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik di keluarga, di perindukan maupun
dalam pergaulan di masyarakat.
Dwisatya dan Dwidarma
Seperti
telah diketahui (dan dijelaskan dalam artikel: Kode
Kehormatan Pramuka), kode
kehormatan bagi pramuka siaga meliputi Dwisatya (janji dan komitmen diri) dan
Dwidarma (ketentuan moral). Dwisatya merupakan janji yang harus diucapkan oleh
calon Siaga pada saat yang bersangkutan dilantik menjadi Pramuka. Sehingga
setelah mengucapkan Dwisatya ia menjadi seorang Pramuka, menjadi saudara semua
Pramuka di tanah air dan bahkan menjadi saudara Pramuka seluruh dunia.
Adapun isi
dan bunyi Dwisatya adalah sebagai berikut:
Dwisatya
Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh,
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.
- Setiap hari berbuat kebaikan.
Sedangkan
Dwidarma adalah ketentuan moral yang menjadi pedoman hidup bagi Siaga. Dwidarma
diucapkan pada saat upacara pembukaan latihan di perindukan dengan harapan
menjadi pengingat bagi setiap siaga agar senantiasa berperilaku sesuai dengan
darma tersebut.
Adapun isi
dan bunyi Dwidarma adalah sebagai berikut:
Dwidarma:
- Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya.
- Siaga itu berani dan tidak putus asa.
Pramuka Siaga
|
Pengamalan Dwisatya dan Dwidarma (Kode Kehormatan
Siaga)
Siaga yang
sudah mengucapkan Dwisatya, wajib mematuhi dan melaksanakannya. sebagai
pengamalan satya pertama dalam Dwisatya, seorang Pramuka siaga tersebut harus:
- Patuh menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama yang dipeluknya,
- Saling menghargai teman yang menjalankan ibadah
- Tidak memilih teman karena perbedaan agama, suku atau materi yang dimiliki.
- Siaga juga berkewajiban terhadap tanah air
- Menuruti aturan keluarga serta aturan ayah dan bunda di rumah dan di perindukannya.
Sedangkan
untuk pengamalan satya yang kedua, setiap hari seorang siaga harus
berusaha untuk berbuat kebaikan, semisal:
- Membantu pekerjaan ibu dan ayah di rumah dengan ikhlas seperti membersihkan kamar tidurnya, menyapu, dan mencuci piring.
- Memberikan kesempatan pertama kepada orang tua untuk duduk di kursi bus jika keadaan bus sedang penuh.
- Memberikan pertolongan kepada teman yang membutuhkan pertolongan
Selain
melaksanakan satyanya, siaga juga harus berfikir, berucap, dan bertindak sesuai
dengan darmanya. Pengamalan terhadap Dwidarma semisal adalah:
- Membiasakan diri untuk patuh kepada ayah dan bundanya baik di rumah maupun di perindukan.
- Selalu berani karena benar serta tidak boleh takut menyampaikan pendapat untuk kebenaran.
- Tidak boleh putus asa, selalu berusaha dengan sungguh disertai dengan doa dan niat baik agar usahanya dapat berhasil.
Itulah Dwisatya, Dwidarma dan
pengamalan kode kehormatan siaga. Kode Kehormatan (Dwisatya dan Dwidarma) tersebut
harus dihafal oleh Siaga dan dijelaskan oleh Pembina Siaga untuk hayati dan
diamalkan oleh Siaga sebagai pedoman hidupnya.
0 komentar:
Posting Komentar